Pages

Puerto Princesa, sungai bawah tanah terpanjang di dunia!

Ingin bertualang menyusuri sungai bawah tanah terpanjang di dunia? Di Puerto Princesa, Filipina, tempatnya. Tempat wisata yang satu ini sedang naik daun, setelah masuk dalam daftar New7Wonders of Nature, dua tahun lalu.
PuertoPrincesa
Puerto Princesa menjadi salah satu tempat wisata populer di Filipina setelah sungai bawah tanah ini terpilih menjadi salah satu New7Wonders of Nature di tahun 2011. Panjang sungai bawah tanah di Puerto Princesa ini  mencapai 8,2 kilometer, dengan ketinggian salah satu ruangan gua di dalamnya mencapai 65 meter. Sebelumnya sungai bawah ini juga sudah masuk dalam UNESCO World Heritage.
Karena populer, siap-siaplah jauh-jauh hari. Daripada menyesal, lebih baik lakukan pemesanan tur Puerto Princesa Underground River ini satu bulan sebelum kedatangan. Apalagi jumlah pengunjung juga dibatasi setiap harinya. Harga tur relatif bersaing, rata-rata agen perjalanan maupun pihak hotel mematok harga sekitar P1500 per orang atau sekitar Rp360ribuan,  untuk tur satu hari. 
Saya  dan keluarga pergi ke sana di Bulan Juni, berbarengan dengan libur anak sekolah. Namun di Puerto Princesa yang terletak di Pulau Palawan, Filipina, Juni merupakan low season, karena sudah masuk musim penghujan. Untung saja, selama kami mengikuti tur di sana, cuaca cukup cerah dan sama sekali tidak turun hujan. Kami membeli paket tur ini dari hotel Marianne Home Inn tempat kami menginap.

Serba antri menuju Underground River Puerto Princesa

Sehari sebelumnya pihak hotel sudah memberi tahu bahwa tur akan dimulai jam 7 pagi.  Jadi kami bersiap sejak 6.30 pagi, menanti jemputan sambil sarapan. Selanjutnya, perjalanan menuju sungai bawah tanah memakan waktu dua jam
Usahakan jangan tidur pada setengah perjalanan terakhir. Sebab sekitar 45 menit sebelum memasuki dermaga menuju Underground River kita akan disambut oleh pemandangan gunung batu yang cantik, salah satunya yaitu Ugong Rock. Apabila waktu cukup, beberapa tur menawarkan side trip ke Ugong Rock. Sayang, saat kami ke sana, antrian menuju sungai bawah tanah sudah cukup panjang. Mau tak mau, Ugong Rock harus kami lewatkan.  Selain itu selama lebih dari setengah jam kita akan menikmati road massage, yaitu “kursi pijat mobil” alias jalanan yang bergelombang karena masih belum diaspal, hehehe..
Menanti antrian sembari menikmati suasana di Dermaga Sabang. (FOTO: Andy Kristiono)
Menanti antrian sembari menikmati suasana di Dermaga Sabang. (FOTO: Andy Kristiono)
Sampai di pelabuhan Sabang, pemandu tur memberitahu agar kami menunggu di dekat pemberhentian kapal sembari antri mengurus data peserta di kantor pelabuhan. Tentu saja dengan membawa permit yang sudah diurus sebelumnya. Cukup lama juga antrian hari ini, karena digabung dengan pengunjung kemarin yang tertunda gara-gara ombak besar. Kami harus menunggu sampai dengan 3 jam lamanya. Sambil menunggu, kami diajak makan siang di salah satu restaurant all-you-can-eat dekat kantor pelabuhan. Yummy! Menu masakan khas Filipina, dan lumayan cocok di lidah saya.
Perjalanan menuju pantai terdekat untuk masuk ke sungai bawah tanah. (FOTO: Andy Kristiono)
Perjalanan menuju pantai terdekat untuk masuk ke sungai bawah tanah. (FOTO: Andy Kristiono)
Setelah tiga jam, akhirnya giliran kami tiba! Kami segera naik menuju kapal yang bisa muat sampai dengan 6 orang. Kapal cukup besar karena harus melewati laut dengan ombak besar hingga akhirnya kami sampai di pinggir pantai yang berdekatan dengan sungai bawah tanah. Di sini nuansa sungai bawah tanah sudah mulai terlihat, dengan adanya papan nama besar “Underground River”, peta penunjuk jalan, dan penjelasan tentang sungai bawah tanah ini.
Semakin mendekat ke sungai bawah tanah, trekking singkat sebelum masuk gua. (FOTO:Andy Kristiono)
Semakin mendekat ke sungai bawah tanah, trekking singkat sebelum masuk ke gua. (FOTO:Andy Kristiono)
Begitu kami tiba, si pemandu langsung mengajak kami mengisi daftar hadir. Ya, kelak kami harus antri lagi menuju kapal kecil yang akan membawa kita ke sungai bawah tanah. Dari pos tersebut, perlu trekking singkat menuju ke bibir gua sungai bawah tanah, sekitar 10-15 menit berjalan kaki santai. Disini, antri lagi! Tidak terlalu lama seperti antrian di dermaga Sabang, hanya sekitar 1 jam saja. Kemudian kami dipanggil untuk naik kapal kecil yang berisi 8-10 orang setiap kapal. Kalau boleh memilih, saya sarankan jangan duduk di paling depan. Karena biasanya akan diminta tolong membawakan senter untuk menerangi gua yang berada dalam kondisi gelap gulita.

Menyusuri Underground River di Puerto Princesa

Menyusuri sungai di perut bumi ini berarti menikmati pesona stalaktit dan stalagmit yang unik. Keadaan gua masih cukup alami. Terasa gelap gulita sehingga harus dibantu oleh lampu senter. Pengemudi kapal cukup memberikan informasi yang jelas dalam Bahasa Inggris diselingi candaan yang lumayan sukses membuat peserta tur tertawa.
Pemandangan di sungai bawah tanah di Puerto Princesa yang tersohor. (FOTO: Andy Kristono)
Pemandangan di sungai bawah tanah di Puerto Princesa yang tersohor. (FOTO: Andy Kristono)
Perjalanan menyusuri sungai bawah tanah ini tidak terlalu lama, sekitar 45 menit saja. Tetapi cukup membuat kami terkagum-kagum akan kebesaran alam di bawah tanah ini. Tidak salah apabila Puerto Princesa Underground River dinobatkan menjadi salah satu dari New7Wonders of Nature dan juga terpilih dalam daftar UNESCO World Heritage.
Tips:
  • 1P = 250 rupiah..
  • Penerbangan murah ke Puerto Princesa, dapat dituju dengan menggunakan Zest Air atau Cebu Pacific Airlines.
  • Transportasi dalam kota yang murah meriah, dengan memakai tricycle. Harga untuk rute dalam kota sekitar P10, dihitung per kepala. Jadi jangan kaget apabila di tengah jalan sebelum mencapai tempat tujuan pengemudi tricycle menaik-turunkan penumpang selain anda..
  • Restaurant yang harus dicoba di kota Puerto Princesa: Kalui & Kinabuch!
  • Apabila lokasi penginapan Anda dekat dengan Baywalk, maka tempat wisata dalam kota seperti gereja, Unitop mall dan Baywalk bisa dicapai dengan berjalan kaki. Khusus untuk Baker’s Hill, letaknya sedikit di luar kota, yaitu perjalanan sekitar 20-30 menit dengan tricycle.
Sumber

No comments:

Post a Comment

 

Pencarian

Archives

Most Reading